Cara Membuat Kartu Stok Barang

Pengertian Kartu Stok Barang

Kartu Stok Barang adalah dokumen yang berisi informasi tentang mutasi masuk dan mutasi keluar barang dari suatu gudang tempat menyimpan barang tersebut dalam periode tertentu. Beberapa sumber transaksi yang mempengaruhi kartu stok barang antara lain: Pembelian barang, penjualan barang, pemakaian atau produksi barang dan pencatatan kerusakan atau kehilangan barang.

Dokumen Sumber Data Kartu Stok

Beberapa dokumen sumber yang dijadikan sebagai dokumen bukti atau sebagai acuan pembuatan kartu stok barang adalah sebagai berikut:

1. Tanda Terima Pembelian Barang (Surat Jalan Supplier)

Surat Jalan dari Supplier yang berisi informasi penerimaan barang sebagai bukti masuk barang ke gudang. Informasi penting yang harus ada dalam tanda terima ini untuk direkap ke dalam kartu stok antara lain: Nomor surat jalan, tanggal barang diterima, nama dan kode barang, jumlah stok masuk. Jika supplier tidak membuat surat jalan dalam pengiriman ini, maka dokumen pengganti surat jalan adalah Faktur Penjualan dari mereka.

2. Surat Jalan (Delivery Order) Penjualan Barang

Surat Jalan untuk pengiriman barang yang berisi informasi pengiriman barang sebagai bukti keluar barang dari gudang. Informasi penting yang harus ada dalam surat jalan ini untuk direkap ke dalam kartu stok antara lain: Nomor surat jalan, tanggal barang dikirim, nama dan kode barang, jumlah stok keluar. Jika Perusaahan tidak membuat surat jalan dalam mencatat penjualan barang, maka dokumen pengganti surat jalan adalah Faktur Penjualan.

3. Material Release (Dokumen Bukti Penggunaan Barang untuk Produksi)

Jika dalam Perusahaan Anda ada aktivitas produksi barang, Maka dokumen pengeluaran bahan baku juga sangat diperlukan untuk direkap ke dalam kartu stok barang. Namun jika perusahaan Anda tidak ada aktivitas Produksi maka dokumen ini tidak diperlukan.

4. Production Result (Dokumen Bukti Penyelesaian Produksi)

Jika dalam Perusahaan Anda ada aktivitas produksi barang, Maka dokumen penyelesaian produksi juga sangat diperlukan untuk direkap ke dalam kartu stok barang. Namun jika perusahaan Anda tidak ada aktivitas Produksi maka dokumen ini tidak diperlukan.

5. Material In Use (Penggunaan Barang untuk Pekerjaan)

Dokumen Material In Used biasanya ada dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa proyek, sebagai contoh adalah perusahaan jasa konstruksi dan perusahaan event organizer yang biasanya memakai barang bukan untuk dijual namun untuk penyelesaian pekerjaan proyek ataupun event.

6. Penyesuaian Persediaan

Penyesuaian persediaan biasanya terjadi karena adanya kerusakan barang, atau kehilangan barang, ataupun adanya pemakaian barang untuk keperluan pribadi kantor, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan stok barang. Dokumen penyesuaian persediaan ini juga diperlukan untuk pembuatan kartu stok barang.

7. Retur Pembelian & Retur Penjualan

Retur Pembelian dan Retur Penjualan dibutukhan untuk pembuatan kartu stok barang karena kedua dokumen tersebut mempengaruhi perubahan stok barang.

Itu adalah beberapa dokumen yang diperlukan untuk pembuatan kartu stok. Untuk pembuatan kartu stok perusahaan manufaktur maka semua dokumen tersebut diperlukan, namun untuk perusahaan Dagang atau jasa biasanya hanya memerlukan dokumen nomor; 1,2,6 dan 7.

Cara Membuat Kartu Stok Barang Menggunakan Accurate Software

Jika perusahaan Anda menggunakan Accurate Accounting Software, maka untuk membuat kartu stok barang tidak perlu mengumpulkan ketujuh dokumen di atas secara manual karena kartu stok akan terupdate secara otomatis jika ada salah satu transaksi di atas yang diinput ke dalam Accurate Accounting Software.

Untuk menghasilkan kartu stok barang di Accurate Software maka cukup klik Laporan | Daftar Laporan | Persediaan | Kartu Stok Persediaan. Perhatikan gambar berikut:

Contoh Kartu Stok Barang

Belum pakai Software Accurate? Coba sekarang